Selasa, 24 Mei 2016

MEGENAL KH. ZAENAL MUSTHAFA YANG BERANI MEMBERONTAK KOLONIAL JEPANG DI TASIKMALAYA


Kiayi Haji Zaenal Musthafa



KH. Zaenal Musthafa atau KHZ Musthafa biasa orang tasik menyebutnya. Tidak asing bagi orang tasik dengan nama pahlawan ini. KHZ musthafa yang dulu akrab di panggil hudaini ini adalah pemimpin pertama pesantren sukamanah di Tasikmalaya, beliau adalah pejuang pertama di Tasikmalaya yang mengadakan pemberontkan pemerintahan jepang. dalam sejarah kita menemukan sebuah kenyataan bahwa KH. Zainal Musthafa adalah seorang aktor kunci dalam peristiwa heroik di Sukamanah pada tanggal 25 Februari 1944. bahkan sebagai rasa hormat dan terimakasih masyarakat Tasikmalaya selain beliau di anugrahi sebagai ulama besar salasatu pahlawan nasional indonesia masayarakat tasikmalya menjadikan nama beliau sebagai nama salasatu jalan di pusat perkotaan tasikmalaya. 

Membahas mengenai KHZ Musthafa, penulis mencoba untuk menghubungkan keterkaitan sosok KHZ Musthafa dengan materi pembelajaran Ilmu Budaya Dasar. 
“KHZ Musthafa : Antara Manusia dan Kebudayaan”. 


A. MANUSIA 

Manusia di alam dunia memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Begitu pun dengan KHZ Musthafa. Beliau satu di antaranya, dalam pendidikannya beliau hanya memperoleh pendidikan formal sampe sekolah rakyat atau SR. Tapi dalam bidang pendidikan agama nya beliau 17 tahun terus menggeluti ilmu agama dari satu pesantren ke pesantren lain, karena itulah beliau mahir berbahasa arab dan memiliki pengetahuan keagamaan yang luas. 

Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia terbagi atas beberapa kriteria diantaranya makhluk ekonomi, makhluk sosial, makhluk (yang selalu ingin punya kekuasaan) politik, makhluk budaya dan lain sebagainya. 

KHZ Musthafa sebagai mahluk ekonomi untuk memajukan kampungnya sendiri beliau mendirikan sebuah pesantren yang bernama pesantren sukamanah, semenjak itu banyak orang yang berdatangan untuk menimba ilmu agama, dari situ kampung beliau yaitu kampung Bageur menjadi terkenal dan ramai orang berdatangan baik yang menimba ilmu agama maupun yang berjualan. Sebagai mahluk sosial KHZ musthafa demi kebaikan umat beliau berani menanggung akibat, karena menentang kolonial jepang beliau sering sekali di penjarakan. Sebagai mahluk politik KHZ Musthafa memiliki konsep Amar Maruf Nahyi Munkar yang artinya memerintah dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran, bukan seperti para ulama sekarang yang lebih berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai politik. Sebagai mahluk budaya KHZ Musthafa melakukan pembaharuan dalam sistem pendidikannya seperti pada tahun 1930-an beliau memberikan tafsir Al-qur’an dalam bahasa sunda untuk memudahkan pemahaman akan kandungan makna Al-qur’an, di samping itu juga beliau mengajarkan bahasa belanda terhadap santri santrinya. 

Dari penjelasan di atas KHZ Musthafa sebagai manusia memiliki dan memenuhi semua kriteria yang ada pada ilmu-ilmu yang disebutkan diatas. 


B. HAKEKAT MANUSIA

a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. 

Tubuh adalah materi yang bisa dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. KHZ Muthafa adalah seseorang yang berani, banyak jasa dari tubuh seorang pahlwan ini, tapi apa daya KHZ Musthafa bukan malaikat tapi beliau hanya manusia biasa yang sudah tiada di telan bumi karena pada hakekatnya tubuh itu tidak ada yang abadi. Berbeda dengan jiwa, jiwa terdapat di dalam tubuh tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi, jiwa pada KHZ Musthafa abadi terbukti pada anak-anaknya yang sekarang meneruskan perjuangannya dengan memimpin pesantren, bukan hanya ke anaknya saja jiwa sang pahlawan itu melekat, tetapi juga melekat di masyarakat, bahkan saya sendiri merasakan kebesaran jiwanya ketika saya berada di pesantren. 

b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibanding dengan makhluk lainnya. 

Jika kesempurnaan disini terletak pada adab dan budayanya, juga karena manusia dilengkapi oleh akal, perasaan dan kehendak yang ada dalam jiwanya. KHZ Musthafa bisa di bilang beliau memilki kesempurnaan dibandingkan dengan teman-temannya, karena kepintarannya dan kegigihannya dalam belajar agama beliau bisa berangkat ke mekah untuk menggali ilmu agamanya lebih dalam sambil menunaikan ibadah haji karena dalam islam menunaikan ibadah haji adalah seuatu kesempurnaan iman seseorang. Sepulang dari mekah beliau mendirikan sebuah pesantren di kampungnya sendiri dan berkat kemahirannya dalam bahasa arab beliau mampu menerjemahkan tafsir Al-qur’an kedalam bahasa sunda dengan tujuan agar memudahkan para santri-santrinya belajar tafsir, dan beliau juga mampu mengajrkan bahasa belanda kepada santri-santrinya. Sehingga pesantrennya menjadi pesantren terbesar dan sebagi pusat gerakan syiar dakwah islam di seluruh priangan timur. 

Perasaan luhur yang terdapat pada diri manusia dimana secara otomatis dimiliki pula oleh KHZ MUsthafa adalah : 

1. Perasaan Intelektual, yaitu perasaan yang berkenan dengan pengetahuan. Perasaan Intelektual yang ada pada KHZ Musthafa, sejak kecil beliau sudah mempelajari ilmu agama dari guru-guru di kampungnya, dan selama 17 tahun beliau merantau kesana kemari dari satu pesantren ke pesantren lainnya hanya untuk menggeluti berbagai ilmu agama. Tak heran beliau sangat mahir berbahsa arab. 

2. Perasaan Estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan. Perasaan Estetis yang ada pada KHZ Musthafa, beliau melakukan penerjemahan tafsir Al-qur’an ke dalam bahasa sunda, suatu kegembiraan beliau melihat para santrinya bisa cepat belajar memahami tafsir Al-qur’an. 

3. Perasaan Etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan kebaikan. Perasaan Etis yang ada pada KHZ Musthafa yaitu beliau memilki sikap oposan yang berorientasi pada kepentingan umat semacam aktualisasi dari konsep Amar Maruf Nahyi Munkar yaitu memerintah pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. 

4. Perasaan Diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. KHZ Musthafa orang yang cerdas dan beliau sangat beruntung terlahir dengan keluarga yang mampu di bandingkan teman-temannya, tetapi beliau tidak memilki sifat jumawa atau tidak tinggi hati, beliau tetap bergaul dengan teman-temannya dan beliau suka berbagi ilmu agama pada teman-temannya. 

5. Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarkat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Demi kebaikan masyarakat dan santri-santrinya beliau sering sekali di penjara oleh penjajah, karena KHZ Musthafa salasatu orang yang berani menentang kolonial jepang sampai beliau melakukan perlawanan terhadap kolonialisme jepang. 

6. Perasaan Religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan, KHZ Musthafa tidak diragukan lagi tentang luasnya ilmu agama islam yang dipelajarinya selama puluhan tahun, dan ketika kolonialisme jepang datang KHZ Musthafa sangat mengutuk praktek penjajahan dan menolak praktek seikerei yang dalam pandangan beliau merupakan bentuk lain dari kemusrikan dan kekafiran dan bertentangan dengan konsep tauhid dalam islam. 


c. Makhluk biokultural, makhluk hayati yang budayawi 

Sebagai mahluk hayati, KHZ Musthafa adalah seorang manusia biasa yang Alloh ciptakan dari tanah sama halnya seperti kita semua. Jadi untuk mempelajari KHZ Musthafa sebagai mahluk hayati sama halnya dengan manusia biasa yang dapat di pelajari dari segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi dan sebagainya, dengan syarat jasadnya masih ada dan jasad yang sudah lebih dari 2 bulan akan sulit untuk di pelajari dalam pemeriksaan forensiknya, jadi KHZ Musthafa untuk saat ini kita sudah tidak bisa mempelajari hayatinya, tetapi dalam hal budayawi masih banyak yang bisa kita pelajari dari seorang KHZ Musthafa semasa ia hidup, kita bisa mempelajari dari segi keagamaannya, keberaniannya, kepintarannya, dan dalam bahasanya. 


d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (Ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. 

Hidup manusia memiliki tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Penulis mencoba mencocokan tiga taraf ini kepada diri KHZ Musthafa. 

1. Taraf Estetis, dengan kehidupan estetis KHZ Musthafa mampu membuat pesantrennya berkembang pesat menjadi pesantren terbesar dan sebagai pusat pergerakan syiar dakwah islam di seluruh priangan timur. 

2. Taraf Etis, sikap etis dari KHZ Musthafa yaitu beliau mempertanggung jawabkan penolakan seikerei, seikerei itu adalah semua bangsa indonesia harus hormat kepada kaisar jepang, jelas itu adalah kemungkaran dan bisa menghancurkan tauhid umat islam, beliaupun melakukan perlawanan dalam arti berjihad untuk menumpas kemungkaran dari kaisar jepang. 

3. Taraf religius, dengan kehidupan religius KHZ Musthafa tidak pernah meninggalkan solat berjamaah di mesjid, walaupun waktu itu sangat berbahaya untuk keluar rumah tetapi beliau tidak khawatir ada serangan dari jepang, beliau tetap tenang untuk lebih dekat dalam penghayatan kepada Tuhan, begitu sempurnanya beliau dihadapan sang pencitpa. 


C. KEPRIBADAIAN BANGSA TIMUR

kepribadian bangsa timur salasatunya bisa dilihat dari kebudayaannya, secara populer orang-orang biasanya menyangka bahwa kebudayaan orang timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan dan gotong royong. Tidak jauh bedanya dengan bangsa kita, bangsa kita terkenal juga dengan keramahtamahannya dengan kepribadian sopan santun dan suka gotong royong. Tetapi ada kepribadian para pahlawan kita yang berani mati demi bangsa dan tanah air indonesia. Seperti KHZ Musthafa yang memiliki semangat patriotik dan nasionalisme, terbukti di usianya yang ke 40 th beliau dengan gagah berani membangkitkan semangat kebangsaan, bersatu mengangkat harkat martabat bangsa ini dari penjajah, sikap yang beliau seperti itu karena beliau mempunyai keyakinan yang teguh terhadap ajaran islam, bahwa penjajahan suatu bangsa terhadap bangsa lain adalah perbuatan mungkar dan kemungkaran wajib dilawan dan di berantas. Tidak hanya gagah berani saja kepribadian yang dimilki beliau, kepribadian beliau dengan kepintarannya mahir dalam berbahasa, beliau mahir dalam bahasa arab dan belanda, terbukti beliau mampu menerjemahkan tafsir Alquran ke dalam bahasa sunda dan beliaupun mampu mengajarkan bahasa belanda kepada santri-santrinya. 


Demikian gambaran mengenai KHZ Musthafa yang di kaitkan dengan materi pembelajaran Ilmu Budaya Dasar yang berjudul ‘manusia dan kebudayaan. Tentunya pasti banyak kekurangan dalam penulisan ini, tak luput dari kesalahan karna penulis juga manusia mohon maaf atas semua kekurangannya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar