Kamis, 05 November 2015

Analisa Sistem Kerja

1. DEFENISI

Defenisi Kinerja
    Terdapat beberapa badan standar yang mengeluarkan defenisi kinerja, antara lain :

1. Standar industri Jerman DIN55350
    Kinerja terdiri dari semua karakteristik dan aktivitas penting yang dibutuhkan dalam suatu produksi, yang meliputi perbedaan kuantitatif dan kualitatif produksi atau aktivitas keseluruhan.

2. Standar ANSI (ANSI/ASQC A3/1978)
    Kinerja adalah gambaran dan karakteristik produksi keseluruhan atau pelayanan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan.

3. Standar IEEE untuk kinerja perangkat lunak (IEEE Std 729 – 1983)
    Kinerja adalah tingkatan untuk memenuhi kombinasi perangkat lunak yang diinginkan.
Secara umum dapat didefenisikan sebagai semua karakteristik dan aktifitas penting yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan yang akan dicapai.

Defenisi dan Konsep Dasar
    Istilah kinerja (performance) mengacu pada pelayanan yang disediakan oleh orang atau mesin untuk siapapun yang memerlukannya. Suatu sistem pemroses informasi adalah sekumpulan komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki kemampuan untuk memproses data melalui program-program yang ditulis. Dengan demikian istilah kinerja untuk suatu sistem yang memproses informasi adalah merupakan fasilitas-fasilitas yang dapat tersedia untuk dimanfaatkan yang meliputi bahasa pemrograman, utiliti yang digunakan untuk mendesain dan pengembangan program, utiliti pemrosesan, feature untuk memperbaiki kegagalan dan sebagainya.

    Kinerja (performance) terdiri dari indeks-indeks yang dapat melambangkan kemudahan, kenyamanan, kestabilan, kecepatan dan lain-lain. Setiap indeks memiliki kuantitas dan kemudian menjadi obyek evaluasi. Suatu indeks performance dapat dievaluasi dengan berbagai cara, antara lain:

• Dapat diukur (measured)

• Dapat dihitung (calculated)

• Dapat diperkirakan (estimated)

Nilai-nilai variabel yang dibutuhkan dalam kegiatan evaluasi kinerja sistem adalah :

1. Karakteristik sistem fisik Variabel ini berisi :

a. Informasi mengenai konfigurasi sistem perangkat keras dan perangkat lunak (ukuran memori,       jumlah channel dan kapasitas disk, lokasi file sistem, BIOS).
b. Operasi bermacam komponen (CPU, tipe channel, waktu akses disk, dan lain-lain).

2. Kondisi operating sistem
    Terdiri dari penggambaran beban yang akan dievaluasi (seperti workload melalui pendekatan probabilistik).

3. Indeks kinerja sistem

a. Klasifikasi indeks kinerja terbagi menjadu dua yaitu indeks internal (mengukur kegunaan masing-masing komponen sistem) dan indeks eksternal (mengevalusai secara eksternal terhadap proses sistem agar efisien).

b. Indeks internal memanfaatkan orang-orang pada level 1 dan level 2.

c. Indeks eksternal memakai orang-orang pada level 3 yaitu dilihat dari sisi pengguna akhir yang terlibat langsung (user).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar